Sabtu, 23 Oktober 2010

naskah teater ciptaanku

Pencarian jati diri seorang naila

Naila: Yunita Lumban
Chika: Yulitha Rumengan
Tiara: Olvi Melyani
Ibu: Anita Silvia
Peri baik: Evi Dwi Ratna Sari
Peri jahat: Noor Hidayanti
Bu guru: Rodiah

Suatu hari di sekolah
Naila adalah seorang siswa baru yang berasal dari kampung, ia terpaksa pindah sekolah  karna tuntutan pekerjaan ibunya dan ia kebetulan mendapat beasiswa dari sekolah itu. Hari pertama ia benar-benar tidak punya teman, ia benar-benar kesepian.
Naila: (sambil duduk menyendiri) aku kesepian, aku tidak punya teman...
Bu guru : Naila mengapa kamu disini duduk sendirian? Ayo sana cari teman-teman baru
Naila: iya Bu... tapi kayaknya tidak ada yang mau bersahabat dengan ku, karna aku ini miskin. Di sekolah ini rata-rata kan orang kaya bu
Bu guru: husss... kamu tidak boleh seperti itu kamu harus pede, karna sahabat itu tidak mengenal perbedaan... semangat ya naila!! Sudah dulu ya ibu ngajar dulu.... (lalu bu guru pergi untuk mengajar kelas lain lagi)
Tiara: sssssssssstt, itu anak baru yang dari kampung itu ya? Kok bisa ya ia masuk sini??
Chika: katanya sih dia masuk ke sini karna beasiswa gitu.
Tiara: berarti dia pinter dunk.... ayuk kita deketin.
Chika: ciiiihh ngapain, gembel. (ilfil melihat penampilan naila yang sangat sederhana)
Tiara: ya buat kita manfaatin lah, dia kan pintar
Mereka berdua pun mendekati Naila
Tiara: hai nama mu Naila ya?
Naila: (merasa di tegur, naila pun senang) ia namaku naila, kalian siapa? (sambil mengulurkan tangannya)
Dengan berat hati dan jijik, merekapun menjabat tangan Naila
Tiara: Tiara
Chika: Chika
Naila: aku senang sekali ternyata kalian mau menjadi temanku.
Chika: eits siapa yg mau menjadi teman mu (tiba-tiba bulan keceplosan, lalu ia’pun segera menutup mulutnya) upss!!
Tiara: iya kita mau jadi teman mu, tapi ada syaratnya!!
Naila: apa itu?
Tiara: kamu harus bantuin kita, buat ngerjain PR kita.
Tiba-tiba peri jahat datang..............
Peri jahat: ngapain kamu bantu mereka, memangnya kamu budak mereka Naila?
Tiba-tiba peri baikpun datang.......................
Peri baik: sudahlah Naila bantu saja, bantu orang itu berpahala loh.
Peri jahat: jangan jangan... kamu dimanfaatin Naila, enak saja mereka!!
Naila: baiklah, aku suka membantu kalian (sebenarnya Naila merasa berat, akan tetapi ia ingin sekali punya teman)
Peri baik: yippy aku menang, di mana-mana kebaikanlah yg selalu menang peri jahat!!
Peri jahat: dasar Naila bodoh!!
Criiiiiiiiiiiiiiinggg (mereka pun lalu menghilang)

Di hari kedua.
Naila, tiara dan bulan duduk bersama-sama.
Tiara: Naila kamu mau coba ini kah?? (Tiara pun mengeluarkan seplastik kecil obat-obatan)
Naila: apaan itu?
Chika: itu namanya exstasi.
Naila: tidak ah, makasih
Tiara: nggak gaul banget sih kamu Nail.
Naila: aku takut dimarahin ibuku
Chika: ia nih Naila pengecut, aku aja berani makan. (lalu bulanpun meneguk pil itu kedalam mulutnya)
Tiara: aku juga (lalu menelan pil itu juga), kalau kamu memang sahabat kami, kamu harus berani cobain dunk, nih! (Tiara menyodorkan sebuah pil untuk Naila)
Peri baikpun datang.......................
Peri baik: jangan naila itu barang haram!!
Peri jahat pun ikutan datang..................
Peri jahat: kayaknya itu enak Nail, cobain deh!
Peri baik: kayaknya teman-temanmu hanya ingin merusakmu, lebih baik kau tinggalkan mereka, dan mencari teman yang lain
Peri jahat: jangan dengerin dia Nail, kayaknya teman-teman mu ini baik, buktinya ia memberikanmu barang baru, cobainlah nail, dikiiiiiiiiiit aja, biar gaul gitu.
Naila: baiklah teman-teman aku akan mencobanya....
Chika dan Tiara: nah gitu dong Nail
Chika: ternyata kamu anaknya asik ya Nail, nggak seperti yang kuduga selama ini
Naila: ia dong....
Peri baik: Naila jangan Naila!!
Naila: (lalu Naila mengambil pil di tangan Tiara, lalu memakannya)
Peri jahat: aku menang, aku menang!!!!!!
Peri baik: aku kalah
Lalu kedua peri itu menghilang..................crriiiiiiiiingg
Setelah bergaul dengan Tiara dan Chika, Naila pun berubah 100% dari gadis kampung yang lugu menjadi anak yang nakal, itu mungkin pengaruh dari obat-obatan terlarang juga.

Di kamar Naila
Naila: aduh aku ketagihan nih, aku mau beli obat lagi, tapi duitku habis.
Ibu naila: Naila Naila....
Naila: iya bu
Ibu: tolong jaga rumah ya, ibu mau pergi ke makam ayahmu. Atau kau ingin ikut bersama ibu juga?
Naila: kayaknya nggak deh bu, Naila lagi banyak tugas, Naila jaga rumah aja ya.
Ibu: baiklah sayang, di meja ada bubur ayam, nanti kalo kamu laper dimakan ya sayang!
Naila: iya ibuku sayang(sambil mencium tangan ibunya, dan ibu Naila pun pergi)
Peri jahat pun datang....................
Peri jahat: ayo Naila saatnya kamu beraksi
Naila: maksudnya?
Peri jahat: duit mu kan habis buat beli permen narkoba, jadi.................
Peri baik: stoppp Devil, kamu nggak boleh nyuruh Naila mencuri duit ibunya!
Naila: betul juga ya ibu kan lagi nggak ada di rumah... makasih ya peri baik, sudah memberikan inspirasi
Peri baik: tapi Naila................
Peri jahat: HAHHAHAHAHAHHAHAHA kepooook!!!
Naila pun lalu pergi ke kamar ibunya, keringat dinginpun menyertainya, karna baru kali ini ia mencuri uang, apalagi yang ia curi uang dari ibunya. Iapun memeriksa semua isi lemari dan laci, ternyata iapun mendapatkan uangnya.
Peri jahat: ayo naila, ambilah uang itu, sebanyak-banyaknya. AYO AYO AYO!!!
Peri baik: jangan Naila ingatlah ibumu, ibumu yang melahirkanmu, ibumu yang membanting tulang sendirian, membesarkanmu sendirian saat ayahmu meninggal, ingatlah ibumu yang menjagamu dan mengasihimu dengan penuh kasih sayang. Ingatkah janjimu yang ingin membahagiakannya, janjimu yang ingin membalas jasa-jasa ibumu? MANA SEMUA ITU NAILA????
Naila: (tangan nailapun bergetar, air mata Naila pun menetes) maafkan aku ibu, maafkan aku huhuhuuuuhuhu (Nailapun mengembalikan uang tersebut ke dalam laci)
Peri jahat: aduh aku kalah lagi!!
Peri jahat pun lalu menghilang
Naila: peri baik makasih ya, udah menyadarkan Naila.
Peri baik: iya Naila, itu sudah jadi kewajiban peri baik.

Di sekolah.
Chika: Naila Naila (sambil menarik tangan naila) kamu kok belakangan ini sombong sekali sih sama kami
Naila: lepasin........!! aku nggak mau lagi bergaul sama kalian.
Tiara: Naila apa maksudmu tidak mau bergaul sama kami lagi hah!!!
Naila: karna kalian berteman sama aku nggak tulus, kalian cuma manfaatin kepintaran ku saja dan kalian sudah merusak aku. Sebelum aku tambah rusak kayak kalian, lebih baik aku..........
Chika: (memotong kalimat Naila) apa kamu bilang, RUSAK KAYAK KAMI, kurang ajar kamu ya!!! (lalu bulan mengayunkan kepalan tangannya, ingin menghajar Naila. Akan tetapi tangan itu dicegah oleh bu dosen yang tiba-tiba datang)
Bu guru: STOOOPPP!!!! kalian mau apain Naila HAH!!
Tiara dan Chika: nggak bu kita cuma.......
Bu guru: kepala sekolah baru saja dihubungi sama pihak kepolisian, kalian dipanggil untuk kesana.
Chika: bu buat apa bu?
Ibu guru: kata pihak kepolisian saudari Chika Rumengan dan Mutiara Ayu didunga sebagai pengedar obat-obatan terlarang, apa betul itu??
Tiara: ya nggak lah bu, kita kan siswa baik-baik
Chika: i iya buu
Bu guru: nanti saja kalian jelasakan di sana, ayo ikut ibu sekarang juga (sambil menjewer kuping kedua anak bandel tersebut)
Chika dan Tiara: aduuuuuuh duh duh, sakit bu, ampun bu.
Melihat kejadian itu Naila mendapatkan hikmah yang sangat luar biasa
Peri baik: gimana Naila, masih mau jadi anak yang gaul dan nakal??
Naila: (hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya) hehehe, kayaknya nggak deh      
Dikamar, Naila benar-benar despresi, karna kecanduan obatnya kumat lagi, lalu tiba-tiba ibu masuk ke dalam kamarnya
Ibu: Naila kamu kenapa?
Naila: Naila sakit bu, tolong Naila. Naila butuh obat, Naila butuh obat
Ibu: obat apa Naila?
Naila: ekstasi, ekstasiiii
Ibu: Naila jadi selama ini, kamu...............
Naila: (naila lalu menangis) iya bu selama ini Naila ngobat, naila sudah nggak tahan lagi, Naila pengen obat ituu.
Ibu: tidak boleh naila kamu harus sembuh
Naila: kayaknya itu mustahil, Naila sudah nggak kuat bu, Naila ingin minum OBAT ITUUU
Ibu: (sambil menangis, melihat penderitaan yang anaknya rasakan) sabar ya nak ibu akan membawa Naila ke rehabilitasi..
Naila: Naila takut bu.... Naila takut....
Peri baik dan peri jahat pun datang
Peri baik: ayo Naila turutin kata ibumu, biar kamu cepat sembuh
Peri jahat: iya Naila, kamu pergi aja ke rehabilitasi..
Peri baik: tumben pemikiranmu searah sama aku devil??
Peri jahat: iya, habis mempengaruhi orang sakit itu tidak enak, (lalu peri jahat memelankan suranya) a apalagi aku sudah terlanjur sayang sama Naila.
Peri baik dan peri jahat: ayo Naila ke rehabilitasi, biar kamu cepat sembuh!!
Naila: (melihat semangat yang diberikan kedua perinya) iya ibu Naila ingin sembuh.
Ibu: bagus sayangku (lalu memeluk anaknya itu)